Ahhh gif download






















If nothing is selected, the converter will make a GIF from the first five seconds of the video clip. If you want to change the dimensions of the GIF or crop out only part of the video, you can use our resize and crop tools on the GIF after finishing the conversion.

It's possible to convert transparent video with alpha channel to transparent GIF as well. It can also convert some SWF flash files, but currently, not all of them. Upload and convert video to GIF With this online video converter you can upload your mp4, avi, WebM, flv, wmv and many other popular types of video and rich media files to turn them into high-quality animated GIFs.

Tips Frame rate fps is the number of frames shown each second. A higher frame rate gives smoother and more cinematic animation, thus increasing perceived quality but greatly increases the file size.

Choose accordingly for your needs. To keep the file size and processing time reasonable, we limit the maximum length of the part you can select for conversion duration depending on the selected frame rate. Terus aku taruh kaca riasku didepan memeknya. Aku suruh Inemku untuk melihat vaginanya sendiri. Segera saja Inem memperhatikan memeknya dari kaca rias. Dia agak kaget melihat vaginanya sendiri.

Mungkin baru kali ini dia melihat memeknya sendiri dengan jelas dan dia kaget kenapa bentuknya agak menggelembung di kanan kirinya, dan diatasnya ada daging kecil yang mencuat keluar. Bahkan Inemku sempat juga menarik dan memelintir clitorisnya sendiri.

Akhirnya dia sadar kalau aku juga ikut melihat memeknya dengan jelas. Dan dia berusaha menutupi wajahnya yang memerah dengan memelukku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku. Aku peluk dan aku belai lembut wajah dan rambutnya. Terus aku lumat bibirnya, kuhisap-hisap mulut dan lidahnya, kujelajahi rongga mulutnya dengan lidahku.

Air liur yang keluar dari bibirnya aku hisap. Air liur yang meluber dan membasahi pipinya aku jilati sampai bersih. Tanganku tidak mau tinggal diam dan ikut meremas payudaranya.

Tangankupun mulai mengelus dan meremas-remas memeknya. Akhirnya Inem aku baringkan dan aku jongkok diantaranya pahanya. Aku kangkangkan pahanya lebar-lebar dan aku mulai mainin memeknya. Terasa sekali memeknya sangat lembut dan empuk. Sesekali aku pelintir clitorisnya. Aku pun mulai mengelus dan menyedot memeknya dengan kuat. Setelah puas dibagian memeknya, Inem aku balikkan badannya sampai tengkurap. Akupun langsung meremas bongkahan montok pantatnya, aku jilati sampai bokongnya basah oleh air liurku, dan sesekali aku gigit hingga meninggalkan guratan merah di bokongnya.

Aku sendiri penasaran dan agaj jijik untuk menjilati anusnya Inem. Namun setelah aku buka lebar-lebar lipatan pantatnya, dan terlihatlah lubang kecil yang dikelilingi garis-garis keriput yang bentuknya melingkar. Rasa jijik yang semula menghinggapiku berubah menjadi sebuah sensasi untuk menjilati dan menyedot terus tiada henti. Aku sendiri heran, kenapa daerah lipatan bokong Inemku bisa bersih, putih mulus dan baunya sangat khas. Setelah aku puas, kemudian aku telentangkan lagi Inemku dan aku sedot terus bibir memek dan clitnya.

Aku berusaha untuk menelan semua air mani yang sudah bertahun-tahun tidak dikeluarkannya. Setelah kujilati dan kuhisap sampai bersih, akupun tiduran disebelahnya dan kurangkul Inemku ini.

Aku mulai lagi memeras payudaranya yang kalau aku perhatikan jauh lebih putih dari wajahnya, bahkan urat-uratnya pun kelihatan jelas. Tanganku pun memeras dan mulutku menjilati dan menyedot buah dadanya secara bergantian dengan lahap. Aku terus saja gigit pelan putingnya yang mulai keras. Kedua tangannya aku angkat ke atas dan terlihatlah kedua daerah ketiaknya yang sudah bersih dari rambut lebatnya.

Aku jilati, aku sedot dan bahkan aku gigit sampai Inemku menggelinjang menahan geli di keteknya. Aku lihat Inem sudah mulai pasrah dengan mata terpejam. Akhirnya aku berdiri di kasur, dan aku keluarkan kontolku yang sudah tegang. Begitu kontolku sudah aku keluarkan dari CDku, aku suruh Inem untuk memegangnya. Sambil berkata begitu, Inemku mulai mengelus-elus otot-otot kontolku dengan jari telunjuknya. Inem pun mulai mencukur habis jembutku, dan bahkan rambut halus disekitar anuskupun ikut dicukurnya.

Sedangkan bulu ketiakku aku biarkan tetap rimbun apa adanya. Akupun mulai memasukkan kontolku ke mulutnya. Lidah dan air liur Inempun akhirnya membasahi kontolku dan rasanya hangat sekali. Sesekali Inem melepaskan kontolku untuk mengambil napas. Ya mungkin Inem sudah mulai merasakan precum yang keluar dari penisku.

Setelah puas kontolku diperkosa mulut Inem, aku merubah posisi dengan tidur tengkurap. Inem pun mulai menjilati bongkahan pantatku dan bahkan Inemku mulai menggigit agak keras, sehingga aku yakin banyak sekali cupang-cupang merah di daerah bokongku. Selang beberapa saat, aku mulai merasakan Inemku berusaha keras membuka lipatan pantatku. Kelihatannya Inem agak kesulitan.

Sehingga aku merubah posisi menjadi nungging dan kedua kakiku aku pentang lebar-lebar. Sekali lagi Inem membuka lipatan bokongku dan sepertinya Inem bisa melihat jelas daerah di sekitar lubang anusku.

Aku sempat menoleh kebelakang dan kulihat Inem sambil menutup mulutnya tertegun agak lama melihat lobang anusku. Inemku kaget dan malu sambil menindukkan wajahnya. Inempun mulai menjilati lobang anusku dan bahkan disedot habis sampai aku merinding geli. Kadang-kadang jarinya ditusuk-tusukkan ke lobang anusku dan mulutnya menjilati buah zakarku. Sambil merasakan geli-geli nikmat, aku terus perhatikan payudara dan memek montok Inemku yang terlihat diantara kakiku yang mengangkang. Aku lihat juga sudah banyak air liur Inem yang menetes diantara kakiku membasahi seprei.

Aku sebenarnya sudah diambang orgasme tetapi aku usahakan untuk tetap bertahan. Pembaca laki-laki : iya.. Penulis pria perkasa : tuuh.. Tidak sabar aku langsung berdiri dan mulai mengocok kontolku ke mulutnya Inem. Tidak lama kemudian, aku rasakan ada sesuatu yang mendesak ingin keluar dari penisku.

Aku tarik kepala Inem dan aku kocok kontolku dimulutnya dengan cepat.. Inemku hanya tersipu malu dengan menundukkan kepalanya. Kemudian aku telentangkan Inem di tengah ranjang. Aku pun mulai menindih tubuh Inemku. Setelah aku siap, pahanya aku kangkangkan, dan perlahan-lahan kepala penisku aku masukkan ke bibir kemaluannya yang sudah basah. Terdengar suara erangannya dan badanya agak mengeliat, sedangkan matanya kelihatan agak sayu.

Aku tekan pelan kontolku membelah bibir memeknya. Dan setelah kurasa mantap, aku genjot kontolku dengan keras. Setelah kudiamkan beberapa saat, aku mulai lagi memompa memeknya dan aku lihat Inem masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya. Aku mulai rasakan ada denyutan-denyutan kecil vaginanya di kontolku, pertanda dia sebentar lagi orgasme. Badan Inem terlonjak-lonjak, dan kedua kakinya mengejang sedangkan nafasnya kelihatan megap-megap. Terdengar erangan kenikmatan panjang keluar dari bibir Inemku.

Aku elus wajah cantik Inemku, matanya yang setengah terpejam dan rambut panjangnya yang tergerai menambah keanggunannya. Akupun mulai lagi push-up mengenjot memeknya dan aku tekan dengan keras sehingga kurasakan kontolku menyentuh dinding rahimnya. Kepala Inempun menengadah ke atas dan matanya membelalak merasakan tusukan kontolku di memeknya.

Inemku sempat kaget merasakan ada cairan hangat yang masuk ke dalam vaginanya. Aku muntahkan cairan pejuhku kedalam rahimnya. Aku langsung ambruk menindih tubuhnya yang banjir keringat. Setelah keringatku dan Inem sudah mulai agak berkurang. Aku cabut kontolku dari lobang memeknya, terlihat memeknya agak memerah karena terlalu keras aku memompanya dan lendir putih mengalir keluar dari liang kemaluan membasahi pahanya.

Aku peluk dia dan aku cium dengan mesra Inemku. Aku dan Inempun langsung mandi bareng. Di kamar mandi, aku dimandikan dia dengan sabar dan telaten sekali seperti seorang Ibu memandikan anaknya. Setelah berpakaian rapi, aku dan Inem keluar kamar. Aku lihat didepan TV, Tika dan Intan sudah tertidur pulas. Aku ajak Inem duduk di sofa dan aku peluk dia sambil aku belai lembut rambut dan wajahnya.

Inem hanya bisa tersenyum malu dan menyenderkan kepalanya di dadaku. Aku lihat wajahnya, ada air mata yang menetes, aku angkat dagunya dan aku lumat mesra bibirnya.

Aku peluk lagi Inem dan akhirnya dia tertidur pulas dalam pelukanku. Aku perhatikan lagi wajahnya, dan terpancar ada senyum kebahagiaan di bibirnya. Seminggu kemudian Tika dan Intan aku sekolahkan lagi. Nah pembaca yang setia, di hari pertama sekolah itulah kejadiannya. Saat itu Intan baru saja pulang sekolah dan langsung tertidur di sofa dekat TV, masih dengan seragam sekolahnya.

Disofa inilahi aku akhirnya merengut kegadisan intanku. Pembaca mau nggak kelanjutan ceritanya. Nanti Inemku bangun. Tuh iya kan, Inem bangun.. Mei 21, Tag: Daun Muda.

Pembantu dirumahku masih muda usia, belum genap 20 tahun. Meskipun demikian dikampungnya dia sudah jadi rebutan para lelaki. Wajahnya buat saya sih biasa saja begitu juga susunya yang kalau menurut selera saya masih kecil. Tapi pembawaannya dalam bersikap penuh unsur menggoda lelaki.

Saya sendiri pernah ditempeli susunya ketika berpapasan digang kecil dirumah. Pada awalnya saya merasa melakukan kesalahan tapi akhirnya saya mengambil kesimpulan bahwa pembantu saya ini genit dan matre.

Tetapi meskipun sudah sering diajak SSi, tapi yanti tetap kukuh mempertahankan dirinya untuk diobok-obok meskipun demikian tetap genit dan bikin gemes saja. Setelah puter otak timbullah ide gila yang akan saya coba sore ini. Kebetulan istri dan anak sedang diantar supir pergi ke acara sekolah, setelah mereka pergi saya pura-pura sibuk bekerja diruang kerja saya.

Saya keluarkan duit setoran toko saya selama beberapa hari dan pura-pura sibuk mencocokkan catatan dan jumlah uang yang ada. Ruang kerja saya dipisahkan oleh sekat kaca yang mudah terlihat dari ruang makan. Si yanti setiap sore sibuk merapikan dapur dan mempersiapkan makanan untuk malam hari.

Saya perhatikan matanya memperhatikan tumpukan uang dimejaku dan terlihat demikian berhasrat untuk memilikinya. Tanoa buang kesempatan saya berteriak dan memintanya untuk membuatkan teh hangat serta mengantar ke ruangan saya.

Ini saat yang tepat untuk melaksanakan rencanaku.. Tidak lama Yanti datang membawa teh. Rupanya dia memperhatikan tumpukan uang puluhan juta yang membuat hatinya tergetar.

Aduh enaknya.. Aku gak mau bajumu yang lain …aku mo beliin yanti baju tapi yanti harus jual baju yang yanti pakai ke saya.. Langsung saya keluarkan uang rb dan taruh dihadapannya.. Akhirnya pemandangan yang saya tunggu datang juga.. Setelah celananya terlepas.. Pelan-pelan yanti melepas bra…begitu terlepas.. Aku kan gak minta liat dalamnya paling juga keliatan bulunya doang.. Langsung saja kutekan play di wm player untuk memulai sesi terakhir rencana gilaku…klip pertama berdurasi 2 menit adalah peragaan busana pakaian dalam wanita baik bra maupun lingerie..

Sebelum berlanjut ke adegan berikutnya aku berjalan mendekati pintu yang terletak antara sofa dan meja kerjaku. Perlahan-lahan kukunci pintu dan kuletAkkan kuncinya diatas meja dan kututup dengan kertas. Yanti asyik memperhatikan permainan mereka dan tidak sadar saya telah berada dibelakang sofa. Pada saat yang sama muncul adegan dua orang pria pendukung acara memergoki dua gadis lesbi tersebut tengah ber Adegan demi adegan terus berganti dan diakhiri dengan posisi doggy serta muncrAtnya peju.

Scene pertama si yuli yang menggunakan lingerie putih dan g string hitam meliuk-liuk diiringi musik diatas ranjang sementara aku menshooting dari kursi hotel,susu yuli yang 36b terlihat sangat tidak muat dengan lingerie yang digunakan dan membuat dia tampak sangat hot.. Kemudian yuli kurebahan dipinggir ranjang dan kakinya terkulai kelantai.. Film sengaja ku cuT disitu dan yanti belum melihat penisku karena sepanjang film masih terbungkus rapi oleh celana dalam.

Film sengaja kulanJutkan dengan rekamanku bersama nisa yang alur ceritanya juga dimulai dengan tarian erotis dengan lingerie merah yang menyala. Kali ini aku menggeserkan posisi dudukku menempel ke yanti.. Ketika tanganku memegang pundaknya yanti diam saja dan membiarkan tanganku membelai rambut dan kupingnya…ketika nisa sedang asyik dijilatin punggungnya akupun melanjutkan aksi dengan menempelkan kepalaku ke pundak yanti.

Begitu yanti merespon dengan menarik kepalanya kebelakang.. Lalu kujilati pungunggnya yanti.. Setelah puas dipunggung aku pindah ke depan serta menjilati kedua bakpao kembar.. Sedari tadi aku belum memperhatikan memek yanti,,dan sambil menjilat piusar..

Kemudian mengikuti adegan di tv aku menjilati paha dan daerah sekitar pubis,.. Sedang asyiknya kujIlati clitoris yanti.. Sambil merem melek yanti tidak melepaskan matanya dari tv…kemudian kulepaskan celana pendekku dan aku bersujud disamping yanti.. Yanti menganguk pelan.. Kudekati wajahnya kucium bibirnya aku berbisik dikupingnya.. Kan kamu masih perawan.. Gak lama yanti sdh bergelinjang tanda bentar lagi uda mau orgasme… Pelan-pelan kuganti dengan gosokan jemariku diklitorisnya sambil kuarahkan burungku kelubang sasaran..

Tidak lama adegan di tv diakhiri oleh teriakan nikmat nisa yang gua sodok pakai doggy style… Setelah suara tv senyap, sekarang hanya terdengar suara lenguhan nafasku dan ceracau nikmat yanti..

Yanti menghadap tv dan menahan tubuhnya dengan memegang meja didepan sofa. Kali ini yanti tetap sangat menikmati sodokanku…selelah 1 menit aku menyuruh kembali tiduran aku pengen memberi dia kepuasan seks yang akan dikenanggnya seumur hidup.

Sambil kosodok, mulutku sibuk menjilati dan menyedot putting susunya…menurut pengalamanku susu seorang wanita yg akan orgasme biasanya juga akan menjadi sangat kenjang.. Aku terkulai memeluk yanti disampingku yang juga lemas berkeringatan.. Udah cepetan saya mandi ganti baju…nih bawa bajumu semua… Loh kok dikembalikan? Kan duitnya uda aku keterima..

Ok sip deh…sebelum ngeloyor pergi.. Dasar matre.. Buatku 1 juta gak masalah anggap saja dapat perawan…yah hitung bagi -bagi rejeki. Secepat kurapikan kembali ruangku yang hancur berantakan…setengah jam lagi mereka datang dan aku harus sdh mandi dan tidur sore…. Tag: Pembantu. Kejadian ini terjadi tepatnya pada tahun , nama gue Donny Suhendra… Gue berasal dari suatu keluarga yang cukup berada di bilangan Jakarta Timur.

Gue merupakan anak ke empat dari lima bersaudara yang sekarang berumur 25 tahun… gue punya pembokat namanya Dian yang sampai sekarang masih setia ngabdi di keluarga gue semenjak masih gadis hingga udah menikah dan kemudian cerai dengan suaminya. Kriteria pembokat gue dengan postur body menantang toket ukuran 36 B plus bokong yang bak bemper yang padet, tinggi badannya kira kira dan berkulit putih….

Kata Dian sama gue yang kayaknya acuh terhadap posisi gue yang telanjang. Pas suatu hari libur, hari minggu keluarga gue pada pergi ke rumah kerabat gue yang mau nikahin anaknya. Tanya Mama gue. Kurang denger tadi Nyonya panggil. Setelah kira kira selang beberapa jam setelah keberangkatan mamaku… akhirnya aku keluar dari kamar hendak buang air kecil.

Mau bikinnya tapi gak mau besarin. Yah… lebih baik mbak minta cerai aja. Ini dia masuk ke dalam dialog yang sebenarnya… akhirnya pembicaraan yang gue maksud agar gue arahin pembicaraan hingga tentang persoalan hubungan intim. Dia malah makin ngedorong pantat gue dengan tangannya hingga hidungnya nempel sama jembut gue…. Sekarang terbangun dan mendapatkan suatu kepuasan seks yang selama ini ia tahan tahan. Donnn… enak donnn… enak….

OOOhhhhh Dooooonnn… mbakkkkk….. Karena mbak Dian telah mengalami organismenya yang pertama, maka Gue pun tak mau kala. Namun Mbak Dian meronta ronta tidak menginginkan sperma gue keluar di dalam mulutnya… sia sia rontahan mbak Dian Sperma gue akhirnya keluar hingga penuh di dalam mulutnya. Crooot… crooot… akhirnya Gue semburkan berkali kali peju gue di dalam mulut mbak Dian.

Meskipun pada saat Mbak Dian tidak ingin menelan Sperma gue namun gue memaksanya untuk menelannya dan menikmati Sperma gue yang segar itu. Posisi mbak Dian masih sama seperti sebelumnya, namun sekarang kakinya seperti kehilangan tenaga untuk menahan berat badannya mengalami kenikmatannya… dari sela sela bibirnya mengalir sisa spermaku yang di jilat kembali.

Tubuh mbak Dian kini terkapar tak berdaya namun menampilkan sosok wajah penuh dengan kepuasan yang selama ini tak ia dapatkan. Melihat expresi wajahnya membuat gue kembali semakin nafsu… karena dari tadi gue anggap hanyalah pemanasan.

Gue berjalan mendekat ke tubuh mbak dian yang sedang lemes… trus menelentangkan posisi tubuhnya dan gue rengangkan kedua belah pahanya. Donnn… Donnn… Kamu apain punya mbak Dian. Seperti orang yang mengantungkan setengah badannya. Desahan liar mbak Dian pun semakin tak karuan… terkadang dengan tangannya sendiri mbak Dian memelintir puting susunya yang udah mengeras….

Gerakkannya dan goyangan pinggulnya yang mengikuti irama enjotan gue pun semakin lama semakin liar. Karena gue masih ngaceng dan semakin bertambah bernafsu setelah ngeliat raut muka seorang janda beranak satu ini merasa kepuasaan, lalu tanpa banyak buang waktu lagi.

Sekarang di hadapan gue mbak Dian sudah siap dengan 2 pasang bongkahan pantatnya yang masih kenceng, dengan posisi kepalanya lebih rendah dari pada pantatnya.

Tingkat aktivitas yang gue lakukanpun kini semakin gencar. Truuus …. Mendengar seruan mbak Dian yang tertahan tahan karena nafsu yang besar kini sudah menyelubungi seluruh saraf ditbuhnya, menambah birahi gue semakin memuncak.

Dengan badan yang telah lunglai, mbak Dian terkapar seperti orang yang lemah tak berdaya. Nama-nama dalam cerita ini adalah nama yang disamarkan, tetapi ceritanya betul-betul terjadi.

Sebut saja namaku Andi, pria berumur 30 tahunan. Aku ingin menceritakan beberapa pengalamanku. Kakak sepupuku mempunyai 3 orang anak perempuan yang cantik dan montok. Anak pertama bernama Donna, umurnya 16 tahun. Anak kedua bernama Vivian berumur 13 tahun. Anak ketiga bernama Lisa berumur 11 tahun. Walaupun mereka bertiga masih ABG tetapi tubuhnya benar-benar montok, mungkin karena gizi dan hormon yang berlebihan. Untuk singkatnya, aku mulai dengan pengalaman bersama Donna yang berumur 16 tahun dan baru duduk di kelas I SMU.

Pada suatu siang, kami berdua nonton televisi di ruang keluarga, acaranya tidak ada yang bagus. Kemudian Donna telengkup di sofa dan aku duduk di ujung sofa, telapak kakinya kuletakkan di atas pahaku dan aku mulai memijat kakinya. Dengan pelan dan penuh perasaan, aku mulai memijat dari pergelangan kaki terus naik ke atas betis, bergantian kaki kiri dan kanan.

Ketika aku asyik memijat betis kaki kanannya, tanpa aku sadari telapak kaki Donna menempel sesaat di kemaluanku dan kontan darahku mengalir kencang serta kemaluanku menjadi keras. Aku perhatikan Donna, apakah dia sengaja atau tidak sengaja, tetapi dia santai saja.

Kemudian aku teruskan memijat betisnya dan kejadiannya berulang lagi, karena sekali ini aku yakin Donna sengaja, maka aku nekat menarik telapak kakinya dan menempelkannya di kemaluanku, ternyata Donna diam saja dan hal ini bagiku merupakan lampu hijau. Donna semakin berani, telapak kakinya menekan-nekan halus kemaluanku dan kepalaku mulai sakit karena nafsuku mulai naik.

Setelah di dalam kamarnya, Donna langsung telungkup di atas ranjang dan aku mulai melanjutkan pijatanku. Sekali ini aku jauh lebih nekat, karena aku yakin Donna juga pasti menginginkannya. Sambil memijat betisnya, telapak kakinya kutempelkan di kemaluanku dan Donna tampaknya langsung mengerti, karena setelah itu telapak kakinya langsung menekan-nekan halus.

Wajahku mulai terasa panas dan nafasku pendek-pendek, aku mulai horny tetapi aku harus sabar dan tidak boleh terburu-buru, takut Donna shock dan menyebabkan semuanya berantakan. Dengan perlahan, aku mengeluarkan penisku yang telah mengeras dari celana pendek yang kupakai. Ketika merasakan benda asing, Donna tampaknya agak kaget dan terdiam sebentar, tetapi tidak lama kemudian dia mulai menggerakan telapak kakinya kembali.

Ujung jari kakinya menyentuh halus biji kemaluanku dan terus naik ke atas sampai ke batang penis dan kepala penisku. Kadang-kadang ditempelkannya seluruh telapak kakinya dan rasanya aku benar-benar hendak muncrat keluar. Kupegang telapak kakinya dan kulebarkan jari jempolnya, kuselipkan batang kejantananku di antara jari jempol kakinya dan kujepitkan kejantananku naik turun.

Kuperhatikan Donna begitu menikmatinya dan aku pun yakin dia pasti sangat horny juga. Karena aku takut air maniku muncrat keluar, kuhentikan jepitan jari kakinya dan kuteruskan memijat. Pelan tetapi pasti, aku mulai memijat pahanya, karena dia juga memakai celana pendek maka dapat kurasakan kehalusan kulit pahanya yang putih dan lembut. Tanganku terus naik ke atas, ke pangkal dalam pahanya, bagian dalam pahanya kupijat pelan sambil sekali-kali kuraba.

Dapat kurasakan sekali-kali Donna mengencangkan pahanya, aku yakin liang surganyaya mulai basah. Kemudian aku pindah ke pantatnya, di sana kupijat dengan memutar-mutarkan telapak tanganku sambil menekan-nekan.

Kulihat Donna mulai menggigit bantal dan menggesek-gesekan vaginanya di ranjang. Karena aku tidak mau permainan ini cepat selesai, maka aku memutuskan menurunkan libido Donna sedikit. Tanganku mulai memijat pinggang dan punggung Donna. Gerakan tanganku biasa saja karena aku menginginkan libido Donna menurun sedikit.

Ketika aku memijat bahu Donna, aku sengaja duduk menimpa pantatnya. Sekarang saatnya naik lagi, sambil memijat dan meraba lehernya, batang kejantananku kugesek-gesekan di bokongnya. Sekali-kali kumasukkan jari kelingkingku ke dalam kupingnya dan Donna menggelinjang kegelian.

Aku semakin horny, dengan telungkup di atas tubuhnya kujilat-jilat leher dan belakang kupingnya. Donna mendesah-desah kegelian dan keenakan. Setelah Donna terlentang, aku duduk di samping tubuhnya dan mulai memijat pahanya. Kupijat pelan-pelan bagian dalam pahanya, Donna memejamkan matanya dan begitu menikmatinya. Tanganku kunaikkan sedikit, tetapi tidak sampai menyentuh kemaluannya, aku ingin Donna benar-benar terbakar.

Kemudian tanganku pindah ke perutnya, kaosnya kusibakkan sedikit. Sambil meraba-raba perutnya yang kencang dan putih, kusempatkan menggelitik pusarnya dengan jari kelingkingku.

Nafas Donna terdengar menderu-deru dan dia mulai mendesah-desah keenakan. Posisi duduk kugeser ke samping kepalanya. Sambil tetap memijat dan meraba-raba perutnya, akukeluarkan penisku yang sudah keras. Kudekatkan ke wajah Donna. Bibirnya bergetar karena baru sekali ini melihat penis dan dari dekat sekali. Kubiarkan Donna menikmatinya. Tanganku kuselipkan ke dalam celana dalamnya.

Terasa bulu bulunya yang masih halus. Kupijat-pijat sambil kuraba-raba. Sekali kali kusentuh kemaluannya yang benar-benar sudah basah, kutekan-tekan halus klitorisnya, Donna mengelinjang kegelian dan keenakan. Batang kejantananku semakin kudekatkan ke wajahnya dan kugosok-gosokan di pipinya yang halus, mata Donna terpejam malu, tetapi aku yakin ia menikmatinya karena wajahnya memerah dan nafasnya menjadi sangat berat. Om tuntaskan permainan ini ya..?

Kubuka pahanya lebar-lebar, dan vaginanya benar-benar merangsang, basah mengkilap dan merah. Pelan-pelan mulai kujilat pahanya dan terus naik ke bagian dalam. Kujilat-jilat lubang anusnya, bibir vaginanya dan lubang kencingnya. Terus kujilat-jilat klitorisnya sambil menghisap dan menggigit-gigit kecil. Donna ngga tahan Om.. Sementara itu pinggulnya mulai bergoyang-goyang.

Terus kujilat dan kuhisap klitorisnya, jari telunjukku kutusuk sedikit-sedikit ke lubang anusnya, sementara tanganku yang satunya meremas-remas payudaranya dan memilin-milin putingnya yang sudah keras. Kupikir sekaranglah saatnya untuk membuat Donna merasakan orgasme. Kupercepat semua gerakanku, semakin cepat dan cepat. Dan meledaklah Donna, pinggulnya terangkat, sehingga badannya melengkung. Rupanya dia telah sampai ke puncak orgasme. Cairan dari liang wanitanya mengalir deras dan kuhisap serta kujilat habis.

Benar-benar enak dan baunya merangsang sekali. Donna terbaring lemas, matanya terpejam, nafasnya masih tersenggal-senggal, tetapi mulutnya tersenyum manis. Kuambil tissue dan kubersihkan vaginanya, kucium lembut bibir kemaluannya, kemudian kupakaikan lagi celana dalam serta celana pendeknya. Kemudian aku keluar dari kamarnya, menuju kamar mandi untuk masturbasi. Bagaimanapun aku tidak tega memperawani keponakanku sendiri, cukup oral seks saja dengannya.

Aku lanjutkan dengan pengalamanku bersama Vivian yang berumur 13 tahun dan baru duduk di kelas I SMP. Mulailah aku menerangkan tahap demi tahap kepadanya, kebetulan aku sendiri menyukai Matematika. Setelah setengah jam, semua PR Vivian selesai dikerjakannya.

Kulihat lengannya memang memar dan kuajak dia duduk di lantai. Kupijat bagian yang memar dan dia meringis kesakitan. Sambil kupijat, aku melirik payudaranya yang sudah tumbuh dan glek.. Timbul pikiran nakalku untuk mengerjai Vivian. Sambil memijat lengannya, aku memikirkan bagaimana caranya supaya bisa ngerjain Vivian.

Lagi asyik berpikir, tiba-tiba aku terkejut karena Vivian dengan santainya meletakkan telapak tangannya di atas kemaluanku. Aku pikir Vivian pasti sengaja dan kemaluanku mulai mengeras. Tangan Vivian mulai meraba-raba dan meremas halus kemaluanku. Matanya mulai terpejam dan nafasnya berat, kulihat wajahnya mulai memerah. Aku diamkan saja dan mulai menikmati.

Ternyata ABG sekarang nafsunya besar-besar, mungkin hormon mereka juga besar. Dan Vivian meletakkan kepalanya di pahaku. Tangannya masih tetap membelai-belai dan meremas halus kemaluanku yang berdenyut denyut. Tangan Vivian semakin berani, dimasukkannya ke dalam celana pendekku melalui pahaku.

Disibakkannya celana dalamku dan mulai diremas-remas biji kejantananku. Tanganku sendiri asyik meremas-remas payudaranya yang montok dan mencuat.

Kuselipkan tanganku ke balik kaos yang dipakainya dan kusibakkan BH-nya. Mulailah kupilin-pilin putingnya yang masih kecil tetapi sudah mengeras. Pahaku mulai diciumi Vivian, sekali-kali dijilatnya. Aku benar-benar kegelian, kurasakanpenisku mulai basah. Apakah Vivian sering nonton blue film, kok pintar begitu, atau memang sedang puber? Dia tampaknya benar-benar horny, tangannya gemetar memegang penisku yang tegang dan membengkak. Kuambil tangannya yang lain dan kuarahkan ke biji kemaluanku.

Vivian secara otomatis mulai meremas-remas batang dan biji kejantananku dan aku juga mulai meremas-remas payudaranya serta sekali-kali memilin putingnya. Kami lakukan itu sekitar 15 menit.

Dan Vivian tidak lagi menolak, dia mulai menjilat batang penisku, lidahnya begitu kecil danmenimbulkan sensasi yang luar biasa. Tanganku memegang kepalanya dan mengarahkan ke buah kejantananku, terus turun ke lubang anusku, naik kembali ke buah kejantananku, naik ke batang dan berakhir di kepala kemaluanku, demikian berulang kali naik turun.

Setelah kurasakan Vivian mulai mahir, kulepaskan tanganku yang memegang kepalanya. Tanganku mulai kumasukkan ke dalam celana pendeknya dan terus menyibak celana dalamnya.

Aku mulai meraba-raba vaginanya yang masih gundul alis botak tidak berbulu. Vivian menggelinjang kegelian, tetapi masih tetap menjilati batang kejantananku. Kepalaku mulai nyut-nyutan dan darahku semakin kencang mengalir, wah.. Dengan jari tangan kubuka lipatan vagina Vivian dan kuputar-putar di klitorisnya, sekali-kali kuarahkan jariku ke lubang anusnya dan kutusuk-tusuk lembut.

Pinggul Vivian bergoyang-goyang antara kegelian dan sekaligus nikmat. Vivian memasukkan batang kejantananku ke mulutnya dan mulai menghisap-hisap. Kugoyang-goyangkan pinggulku sehingga penisku keluar masuk mulutnya yang mungil.

Tanganku tidak berhenti mempermainkan vaginanya. Dan tiba-tiba kulihat pinggul Vivian semakin cepat bergoyang, ah.. Aku pun semakin mempercepat goyangan pinggulku dan penisku semakin cepat keluar masuk mulutnya yang mungil, tanganku pun semakin cepat memilin-milin klitorisnya. Pinggul Vivian terangkat ke atas, pahanya menjepit jari tanganku. Bersamaan itu, di dalam mulutnya, batang kejantananku memuntahkan air mani yang begitu banyak, sebagian tertelan olehnya dan sebagian mengalir keluar dari ujung bibirnya.

Kuambil tissue dan kubersihkan mulutnya serta liang kegadisannya. Setelah bersih semua, kurapikan kembali celana pendek dan kaosnya. Matanya terpejam dan mulutnya tersenyum persis senyum Donna kakaknya. Kucium keningnya dan terus keluar kamar. Pasti nyenyak tidur siangku hari ini. Terakhir adalah pengalamanku bersama Lisa yang berumur 11 tahun dan baru duduk di kelas V SD.

Di antara mereka bertiga, si Lisa inilah yang paling cantik dan sangat manja denganku. Aku tidak malu-malu mencium pipinya yang halus dan dia pun tidak malu-malu duduk di pangkuanku. Kadang-kadang penisku sakit karena diduduki Lisa dengan mendadak, tetapi kupikir dia tidak sengaja.

Pada suatu malam Minggu, abang sepupuku, istrinya, Donna dan Vivian pergi menghadiri pesta pernikahan. Di rumah tinggal aku, Lisa dan dua orang pembantu. Jam di dinding menunjukkan pukul Di ruang keluarga, hanya aku dan Lisa yang sedang menonton televisi yang kebetulan saat itu menayangkan film barat, sedangkan dua orang pembantu berada di kamar mereka.

Setelah Lisa duduk di pangkuanku, kucium pipinya yang putih seperti biasanya. Om genit deh.. Aku hanya tertawa dan melanjutkan tontonan di televisi. Sambil menonton, kami bercerita mengenai jalan cerita film tersebut. Lisa agak dingin nih, peluk Lisa dong.. Maka kupeluk badannya yang masih kecil sambil sekali-kali kucium pipinya yang membuatku gemas. Setelah kupeluk sekitar 15 menit, aku merasakan duduk Lisa tidak mantap, pinggulnya bergerak terus. Aku melebarkan kakiku sehingga lebih rileks dan pada saat itu mendadak Lisa memundurkan pinggulnya sehingga menempel di kemaluanku seperti biasanya.

Karena sudah biasa aku tidak kagetdan diam saja. Tetapi semakin lama Lisa semakin gelisah dan pinggulnya mulai menggesek-gesekke arah kemaluanku.

Mau tidak mau, kemaluanku jadi berdiri tegak dan mengeras. Merasakan kemaluanku mengeras, Lisa semakin merapatkan pinggulnya dan menggesek-gesekanya. Konsentrasiku menonton film di televisi mulai buyar. Aku memandangi Lisa dan berpikir apakah mungkin anak ini juga sudah mengenal libido? Rasanya tidak mungkin karena baru berumur 11 tahun.

Memang kadang-kadang secara tidak sengaja, aku menyentuh dadanya dan terasa sudah ada yang tumbuh di sana. Om mau nanya kamu, tapi jawab yang jujur dan ngga usah malu-malu ya..? Umur 10 tahun sudah mens.. Jelas saja Lisa kelihatan mulai gatal dan suka duduk di pangkuanku. Apalagi sekarang dia mengesek-gesekkan pinggulnya ke arah kemaluanku yang mulai mengeras.

Berarti dia sudah mempunyai libido dong. Akhirnya kubiarkan saja Lisa mengesek-gesekkan pinggulnya ke kemaluanku yang tegang dan membesar. Aku pun mulai menikmatinya. Tanganku yang memeluknya mulai bergerilya.

Pelan-pelan kuraba dadanya yang baru tumbuh dan mulai kuremas. Benar-benar payudaranya masih kecil dan sangat kencang. Lisa hanya memakai kaos dalam, karena mungkin memang tidak ada BH yang kecil.

Dapat kurasakan putingnya yang mengeras dan baru sebesar kacang ijo. Kuremas-remas dan kupilin-pilin putingnya itu, dia menggelinjang kegelian. Aku mulai mencium pipinya, lehernya dan kujilat-jilat belakang telinganya, sekali-kali kumasukkan ujung lidahku ke dalam lubang telinganya dan Lisa menggeliat kegelian, nafsuku semakin naik.

Tanganku mulai menyusup ke balik kaosnya dan terasa kulit tubuhnya yang begitu halus. Tanganku mulai turun ke bawah dan terus ke selangkangan Lisa. Sama seperti Vivian, Lisa pun masih gundul alias botak. Tanganku meraba-raba vaginanya yang kecil dan mulai kuselipkan jariku membuka lipatan kegadisannya. Klitorisnya begitu kecil dan lembut dan mulai kupilin-pilin serta menekan halus.

Sementara itu lidahku terus bermain di leher dan telinganya, tangan kiriku terus meremas-remaspayudaranya yang kecil sambil memainkan putingnya. Tubuh Lisa tersandar lemas ke tubuhku dan pinggulnya semakin kencang menggesek-gesek batang kejantananku yang mulai basah.

Sekali-kali paha Lisa mengejang dan menjepit jari tanganku, kubiarkan Lisa menikmati pengalaman pertamanya. Terus kulanjutkan semua gerakanku dan tiba-tiba Lisa mengerang kecil, pinggulnya terangkat ke atas, pahanya mengejang dan menjepit jariku. Lisa mendapatkan orgasmenya yang pertama dan mengerang terus.

Cepat-cepat kumasukkan ujung lidahku ke dalam lubang telinganya dan kuputar-putar lidahku. Aku sendiri mengalami orgasme yang hebat, air maniku menyemprot di dalam celana dalamku sehingga aku merasa celana dalamku basah kuyup bagai kencing di dalam celana.

Setelah Lisa tenang, kukeluarkan tangan kananku dari dalam celananya dan tangan kiriku dari dalam kaosnya. Tubuh Lisa masih tersandar lemas di tubuhku, kucium lembut pipinya, matanya terpejam dan bibirnya tersenyum mirip senyuman Donna dan Vivian kakaknya.

Kuangkat tubuhnya dan kugendong ke kamarnya. Dengan hati-hati kuletakkan di atas ranjang dan kuselimuti. Kucium pipinya sekali lagi dan kumatikan lampu kamar dan aku keluar melanjutkan tontonan film di telivisi. Nah, pembaca yang terhormat, itulah pengalamanku bersama ketiga keponakanku yang cantik dan montok. Sekarang aku sudah bekerja di kota lain dan mereka juga sudah kuliah. Kalau aku pulang ke kotaku dan bertemu mereka, mereka hanya tersenyum seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.

Padahal terus terang masih ada keinginanku untuk mengulangi pengalaman yang dulu bersama mereka, tetapi aku malu mengatakannya. Semoga mereka membaca tulisanku ini dan memberikukesempatan untuk mengulanginya lagi. Tag: manstrubasi. Salah satu pengalaman Daku yang terbilang spesifik adalah bersama adik iparku yang Jablai semampai, sensual dan sedikit agresif…. Kelembutannya yang utama bukanlah dati tutur kata dan busananya tetapi justeru dari kulitnya yang bersih, putih Harum Mewangi…..

Sejak menikah, selama beberapa tahun Daku tinggal di Mertua Indah dengan seorang Adik ipar wanita yang masih lajang serta seorang Kakak Ipar Wanita yang bercerai dan beberapa keponakan cewe menjelang ABG. Ditengah kerumunan wanita-wanita itulah Daku berada. Karena kebiasaanku yag pulang kantor pada malam hari, maka biasanya Daku pulang kerumah pada situasi yag sudah cukup sepi…… jadi karena kondisi maka Daku pun kerap bercinta dengan isteri pada tengah malam.

Suatu kali sehabis Daku puas bergumul cumbu dengan isteriku saling meremas-remas dan menjilati penuh nafsu seluruh bagian tubuh yang sensitif….. Entah sudah berapa lama pintu itu terbuka.. Hubungan-Ku dengan Vivi, adik ipar-Ku itu memang cukup AIYSS Aik Ipar Yang Saling Sayang cenderung lebih manja ketimbang isteri-Ku sendiri… dia sugnguh gaul, pintar menyanyi dan banyak kawan, pacar pun punya malah cenderung punya lebih banyak kawan lelaki daripada wanitanya … tapi entah mengapa dia tetap saja sering caper ke diri-Ku… yaah Daku sih happy azza… mungkin Daku betul-betul Zantan kali yaa..

Tapi kali ini sebelum bercumbu, terlebih dahulu Ku perhatikan pintu kamar tidur adik ipar-Ku … Ooohh…. Karena kita berdua sudah yakin semuanya yang ada di rumah telah tertidur pulas di kamarnya masing-masing maka Daku berbegas mengatur posisi …. Permainan langsung di seputar wilayah Paha dan Vagina adalah kegemaran utama-Ku.

Menciumi-menjilat-jilat sambil mengigit-gigit lembut sepasang paha sekel istaeri-Ku adalah menu pembukaan cumbu nafsu diri-Ku yang paling sering Ku lakukan….. Bila ternyata vagina isteri-Ku sudah mulai basah… tanda-tanda orgasme.. Aaauuww … di saat Isterku mulai bangkit berdiri karena tak tahan menerima hisapan Diriku pada Vaginanya… semakin Ku kencangkan cengkeraman lingkaran tangan-Ku pada sepasang pantat Isteri-ku… sementara kepalaku kutempelkan erat-erat kehadapan vaginanya…..

Paa… Papa… udah… aaauuhhh… ooohhh.. Paa… ngak tahan ….. Jerit lirih terlontar dari isteri-Ku…. Setelah Daku puas bercumbu nafsu dengan isteriku selama satu jam lebih … akhirnya aku beristirahat menonton teve … sementara isteri-Ku cepat berlalu masuk ke kamar……..

Namun, belum lama aku menonton teve …. Ku perhatikan, kali ini kamar tidurnya gelap ….. Setelah menunggu beberapa saat, karena penasaran Daku menghampiri kamar tidur Vivi…. CD Vivi basah….. Kini Daku semakin curiga…. Antara penasaran sekaligus terangsang kemontokan paha dan pantat Vivi…. Tiba-tiba saja terlintas dibenak-Ku untuk mengecek apakah Vivi betul-betul sudah tertidur pulas dari tadi … ataukah dia berpura-pura tidur karena tadi dia sebenarnya mengintip KU bercumbu…..

Sembari menelusuri pemandangan Indah sepasang Paha dan Pantat Vivi yang putih montok, Daku pun ber-Onani dalam jarak teramat dekat dihadapan wajah Vivi…. Karena sudah terlanjur ….. Daku pun semakin semangat memainkan tangan kanan-Ku mengocok-ngocok lembut batang Penis-Ku …. Mengetahui bahwa Adisk Iparku Tersayang juga terkesima mengintip Penis-Ku dari balik bulu matanya yang lentik..

Daku benar-benar bergairah melakukan Onani….. Vivi… desah-Ku lembut.. Dengan menengadahkan telapak kanan kualirkan tetesan air mani-Ku ketangan… lalu cairan tersebut ku oleskan ke batang Penisku sehingga seluruh Penisku hingga daging Ujungnya semakin mengkilat licin….. Dengan olesan cairan sperma-Ku yang kental dan licin maka tangan kanan-Ku semakin lincah leluasa ber-Onani….

Daku pun semakin hot ber-Onani mengeluar masukkan ujung-batang Penisku dalam genggaman tangan.. Baru kusadari kemudian, tangan kiri Vivi ternyata bergerak-gerak perlahan dari balik tubuhnya yang mengarah pada Vaginanya… ooouuu.. Vivi juga sedang bermasturbasi rupanya…. Daku semakin bernafsu melakukan Onanai dengan Hot ku percepat gerakan Onani Penis-Ku keluar masuk Genggaman tangan … den ….

Dengan seluruh Sperma yang ada kubasuh lagi batang Penis-Ku yang tetap tegang…. Setelah puas ber-Onani sampai sperma-Ku habis-kering… secara demonstratif Daku mencium celana dalam Vivi yang basah yang dari tadi kupegang terus….. Tanpa kuduga ….

Vivi menghampiri diriku di Sofa… daannnn… aaiiihhhh…. Di ruang tamu yang terang benderang … tentunya Daku dapat melihat jelas seluruh Tubuh Vivi yang Aduhai Indahnya.. Pinggangnya yang ramping …… serta kulit pahanya yang putih, halus sintal…. Setelah duduk begitu dekat didepan wajahku… tanpa ragu sedikit pun Vivi duduk mengangkang ….

Seolah sudah tahu kalau diri-Ku sedang menonton peragaan Vagina Vivi,,,, Dia pun lantas dengan lembut mempermainkan bibir-bibir Vaginanya yang kadang di kuak lebar.. Seolah tahu akan niatku itu, Vivi tanpa Ku duga meraih tangan kanan-Ku lalu … telapak tangan kanan ku di elus-eluskannya secara lembut ke Daging Vaginanya ….

Penis ku menegang tinggi ….. Dengan posisi itu, Daku yang pura-pura tiduran di sofa… tetapi tangan kanan Ku di kepit Pangkal Paha Vivi… yang berdiri di depanku ….

Vivi melakukan surprise …. Aaauuuwww… tubuh ku tanpa bisa dicegah ikut bergetar ….. Penis Ku pun kian Menegang Sementara Vivi semakin Asyik masyuk menikmati gesekan-gesekan lembut pangkal Paga-Vaginanya ke sepanjang lengan kananku…… Ssyyyeerrrr… Ssyyyeeerrr….. Ooooooo…… Crreettt.. Melihat Ujung penisku yang mengeluarkan Sperma dan membasahi sarung ….

Vivi pun mengecup-ngecup menyerup cairan yang membasahi sarung-Ku …. Oooo… usngguh-sungguh kejutan yang kudapat dari Vivi … Adik Iparku Tersayangng….

Setelah selesai mengecup-ngecup dan menyerup-nyerup sarungku yang basah oleh Sprema … Vivi dengan lembut membersihkan sisa-sisa cairan Vaginanya yang masih membasahi legnanku…. Lagi-lagi Vivi membuat kejutan dengan… tiba-tiba dia menggesek-gesekkan Payudara dan Puting Susunya kenyal dan kencang ke Bibir Ku…. Mei 7, Tag: Sedarah.

Cerita ini bermula ketika aku berumur 32 tahun, aku waktu itu sudah bekerja sebagai kepala bagian di sebuah perusahaan BUMN, penghasilanku lebih dari cukup. Apapun bisa kupenuhi, hanya satu yang belum dapat kuraih, yaitu kebahagiaan keluarga, atau dengan kata lain punya istri dan punya anak.

Aku hidup sebagai bujangan, kadang untuk memenuhi hasrat biologisku, aku mencarter wanita malam yang kesepian. Ketika itu aku masih kost di kota A, kota yang indah dan tidak terlalu ramai, sebab di kota A itulah aku bekerja. Aku kost di rumah seorang ibu muda dengan satu anak gadisnya. Sebut saja ibu muda itu adalah Tante Linda, dan anak gadisnya yang masih 12 tahun usianya dan duduk di bangku SMP kelas 1, namanya Lia. Suami Tante Linda, sebut saja Oom Joko bekerja di ibukota, di suatu instansi pemerintah, dan mempunyai jabatan strategis.

Setiap 2 minggu sekali, Oom Joko pulang ke kota A, aku sendiri cukup akrab dengan Oom Joko, umurku dengannya tidak terlalu terpaut jauh. Oom Joko aku taksir baru berumur sekitar 35 tahun, sedangkan Tante Linda justru lebih tua sedikit, 37 tahun. Aku menyebut mereka Oom dan Tante, sebab walaupun beda umur antara aku dan mereka sedikit, tetapi mereka sudah berkeluaga dan sudah punya seorang anak gadis. Tante Linda merupakan seorang sekretaris di sebuah perusahaan otomotif di kota B yang jaraknya tidak begitu jauh dari kota A.

Tante Linda berangkat pagi dan pulang malam, begitu seterusnya setiap harinya, sehingga aku kurang begitu dekat dengan Tante Linda. Justru kepada anak gadisnya yang masih SMP yang bernama Lia, aku merasa dekat. Sebab pada hari-hari kosongku, Lia lah yang menemaniku.

Selama tinggal serumah dengan Tante Linda dan anak gadisnya, yaitu Lia, aku tidak pernah berpikiran buruk, misalnya ingin menyetubuhi Tante Linda atau yang lainnya.

Aku menganggapnya sudah seperti kakak sendiri. Dan kepada Lia, aku juga sudah menganggapnya sebagai keponakanku sendiri pula. Sampai akhirnya ketika suatu hari, hujan gerimis rintik-rintik, pekerjaan kantor telah selesai aku kerjakan, dan saat itu hari masih agak siang. Aku malas sekali ingin pulang, lalu aku berpikir berbuat apa di hari seperti ini sendirian.

Kebetulan dia selalu membawanya, aku pinjam ke dia, lalu aku cepat-cepat pulang. Keadaan rumah masih sangat sepi, sebab Lia masih sekolah, dan Tante Linda bekerja. Karena aku kost sudah cukup lama, maka aku dipercaya oleh Oom Joko dan Tante Linda untuk membuat kunci duplikat.

Jika sewaktu-waktu ada perlu di rumah, jadi tidak harus repot menunggu Lia pulang ataupun Tante Linda pulang. Aku sebetulnya ingin menyaksikan film tersebut di kamar, entah karena masih sepi, maka aku menyaksikannya di ruang keluarga yang kebetulan tempatnya di lantai atas.

Aku mulai memutar film tersebut, dengan ukuran TV Sony Kirara Baso, seakan aku menyaksikan film bioskop, adegan demi adegan syur membuatku mulai bernafsu dan membuat batang kemaluanku berontak dari dalam celanaku. Aku kasihan pada adik kecilku itu, maka kulepaskan saja celanaku, kulepaskan juga bajuku, sehingga aku hanya menggunakan kaos singlet ketat saja.

Celana panjang dan celana dalamku sudah kulepaskan, maka mulai berdiri dengan kencang dan kokohnya batang kemaluanku yang hitam, panjang, besar dan berdenyut-denyut. Aku menikmatinya sesaat, sampai akhirnya kupegangi sendiri batang kemaluanku itu dengan tangan kananku. Mataku tetap konsentrasi kepada layar TV, melihat adegan-adegan yang sudah sedemikian panasnya. Tarzan yang bodoh itu sedang diajari oleh wanitanya untuk memasukkan batang kemaluannya itu ke lubang kemaluan si wanita.

Batang kemaluan yang dari tadi kupegangi, kini telah kukocok-kocok, lambat dan cepat silih berganti gerakanku dalam mengocok. Setelah sekian lama, aku merasa sudah tidak kuat lagi menahan cairan mani yang ingin keluar.

Sehingga cairan itu tidak muncrat kemana-mana. Ternyata tanpa sepengetahuanku, ada sepasang mata melihat ke arahku dengan tidak berkedip, sepasang mata itu rupanya melihat semua yang kulakukan tadi. Aku baru saja membersihkan batang kemaluanku dengan handuk, lalu sepasang mata itu keluar dari persembunyiannya, sambil berkata kecil. Bagaikan disambar geledek di siang hari, aku kaget, ternyata Lia sudah ada di belakangku.

Aku gugup akan bilang apa, kupikir anak ini pasti sudah melihat apa yang kulakukan dari tadi. Oom habis melakukan olahraga, Lia. Oom, bagus lho filmnya, boleh ngga nih Lia nonton, mumpung ngga ada mama? Kuputar ulang lagi film Tarzan X tersebut, dan Lia menontonnya dengan sepenuh hati, adegan demi adegan dilihatnya dengan penuh perhatian.

Aku sendiri termenung menyaksikan bahwa di depanku ada seorang gadis kecil yang periang dan pintar sedang menonton blue film dengan tenangnya. Sedangkan aku sendiri masih belum memakai celanaku, ikut melihat lagi adegan-adegan film Tarzan X itu, membuat batang kemaluanku tegang dan berdiri kembali, kubiarkan saja. Lama kelamaan, aku tidak melihat ke arah film Tarzan X itu, pandanganku beralih ke sosok hidup yang sedang menontonnya, yaitu Lia.

Lia adalah yang tergolong imut dan manis untuk gadis seusianya. Entah kenapa, aku ingin sekali bersetubuh dengan Lia, aku ingin menikmati rasanya lubang kelamin Lia, yang kubayangkan pastilah masih sangat sempit. Aku mencoba mencari akal, bagaimana caranya agar keperawanan Lia bisa kudapatkan dan kurasakan. Kutunggu saja waktu tepatnya dengan sabar. Tidak terasa, selesailah film tersebut. Suara Lia akhirnya memecahkan keheningan. Terang saja aku membolehkan, sebab itulah yang kuharapkan. Tapi kayaknya ada benarnya juga sih, Lia lihat sendiri mama juga sepertinya merasa lelah tapi juga merasa keenakan, sampai menjerit-jerit lho Oom, malahan kadang seperti mau nangis.

Memang rasa ingin tahu anak gadis seusia Lia sangatlah besar. Ini adalah hal baru bagi Lia. Segera saja kusiapkan segala sesuatunya di otakku. Aku ingin Lia merasakan apa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Kaos singlet yang menempel di tubuhku telah kulepas. Aku sudah telanjang bulat dengan batang kejantananku mengacung-ngacung keras dan tegang. Baru pernah seumur hidupku, aku telanjang di hadapan seorang gadis belia berumur 12 tahun.

Lia hanya tersenyum-senyum memandangi batang kemaluanku yang berdiri dengan megahnya. Mungkin karena kebiasaan melihat papa dan mamanya telanjang bulat, sehingga melihatku telanjang bulat merupakan hal yang tidak aneh lagi bagi Lia.

Kusuruh Lia untuk membuka seluruh pakaiannya. Awalnya Lia protes, tetapi setelah kuberitahu dan kucontohkan kenapa mama Lia telanjang bulat, dan kenapa ceweknya Tarzan juga telanjang bulat, sebab memang sudah begitu seharusnya. Akhirnya Lia mau melepas pakaiannya satu persatu.

Aku melihat Lia melepaskan pakaiannya dengan mata tidak berkedip. Pertama sekali, lepaslah pakaian sekolah yang dikenakannya, lalu rok biru dilepaskan juga. Sekarang Lia tinggal mengenakan kaos dalam dan celana dalam saja.



0コメント

  • 1000 / 1000